Thursday, April 30, 2009

Tips Manajemen Laktasi

Sebagai ibu dan sekaligus wanita yang bekerja seperti ana tidak mudah untuk memberikan ASI eksklusif untuk buah hati, karena jatah cuti hanya 3 bulan sedangkan bayi membutuhkan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan. Tapi segala rintangan itu hendaknya tidak menyurutkan niat yang sudah ada. Hambatan yang muncul bisa bermacam-macam diantaranya waktu yang terbatas untuk memerah ASI, tidak adanya fasilitas penyimpanan ASI di kantor, ataupun ketidak seimbangan antara demand dan supply( ini terjadi sama ana karena ASI yang dibawa pulang lebih sedikit dibanding yang diminum fatih). Ada beberapa tips yang bisa dipake:
  1. Ketika masih cuti di rumah sesegera mungkin menyimpan ASI perahan : karena ASI yang disimpan di freezer bisa disimpan dalam waktu yang relatif lama (tergantung kondisi tempat penyimpanan), maka sebaiknya mulai menyimpan ASI perahan paling tidak seminggu setelah keluar dari rumah sakit(semakin cepat semakin baik)
  2. Menyusui dari satu payudara dan yang lainnya untuk diperah
  3. Ketika berada di kantor sebisa mungkin memerah ASI setiap 3-4 jam sekali, agar produksi ASI tetap terjaga. sesibuk apapun sebaiknya diusahakan memerah ASI karena kalau tidak diperah produksi ASI akan menurun.
  4. Jika di kantor tidak ada lemari pendingin, jangan lupa membawa coller bag yang sudah diisi es batu atau blue ice(kalau ana ketika ada dinas di luar kantor pun selalu menenteng coller bag ini, pokoknya jadi bagian penting yang ngga bisa ditinggal)
  5. Ketika berada di rumah tetap perah ASI ketika payudara terasa penuh
  6. Jika hari libur tetap perah ASI di rumah(kalau ana 2 kali pagi bangun tidur dan sebelum tidur) lumayan buat nambahin stock
Kalau ana kemaren karena mulai nyetok ASI pas sebulan sebelum masuk kantor, jadinya lumayan dag dig dug karena takut stock ngga cukup. karena setiap pulang kerja hanya bisa bawa 5 botol isi 120 ml sedangkan fatih mimik susunya bisa habis sampai 8 botol. Akhirnya tiap malam jam 23 n pagi jam 4 masih merah ASI. Udah gitu makannya ana jadi buanyak banget... sehari makan 4 kali, plus minum susu, buah n ngemil 2 kali makanan berat (ky roti, bubur kacang ijo dll) sampe-sampe kata temen-temen biar kecil makannya buanyakk buangeet.. Ngga usah takut gemuk, yang penting kebutuhan buat buah hati tersayang terpenuhi.

Tapi Alhamdulillah dengan segala perjuangan, masa 6 bulan itu terlewat sudah. Sekarang tetep semangaat untuk lanjutkan sampai usia 2 tahun :)

Thursday, April 16, 2009

Petunjuk penyimpanan ASIP

Setelah cara memerah ASI, ini rangkuman tata cara penyimpanan dan pemberian ASI perah yang sudah ana edit berdasarkan pengalaman pribadi:

BREASTMILK STORAGE GUIDELINES

A. Freshly expressed breastmilk.
Room Temperature : 4-10 hours
Refrigerator : 5 to 7 days
Home Freezer : 6 months
-20°C Freezer : 12 months
--------------------------
Sumber : http://www.worksitelactation.com/faq_breastmilk.html

Lama penyimpanan ASIP

Jika ruangan tidak ber-AC, disarankan tidak lebih dari 4 jam Jika ruangan ber-AC, bisa sampai 6 jam
-catatan: suhu di atas harus stabil, misalnya ruangan ber-AC, tidak mati sama sekali selamabotol ASI ada di dalamnya.

Jika dalam 4 jam ke depan ASI hasil pompa/peras tidakakan diberikan pada bayi, maka segeralah simpan di lemari es. ASI ini bias bertahan sampai 8 (delapan) hari dalam suhu lemari es, jika ditempatkan dalam compartment yang terpisah dari bahan makanan lain yg ada di lemari es tsb. Jika lemari es Ibu kebetulan tidak memiliki compartment terpisah untuk menyimpan botol ASI hasil pompa/perasan, maka sebaiknya ASI tersebut jangan disimpan lebih dari 3 x 24 jam. Dapat juga "membuat" compartment terpisah dengan cara menempatkan botol ASI dalam container plastic(semacam tupperware) yang tentunya dibersihkan terlebih dahulu dengan baik.

ASI hasil pompa/perasan dapat disimpan dalam freezer biasa sampai 3(bulan) lamanya. Namun jangan menyimpan ASI ini di bagian pintu freezer, karena bagian ini yang mengalami perubahan dan variasi suhu udara terbesar.

Jika memiliki freezer penyimpan daging yang terpisah (biasanyadisebut deep freezer) yang umumnya memiliki suhu lebih rendah dari freezer biasa, maka ASI hasil pompa/perasan bahkan dapat disimpan sampai dengan 6(enam) bulan di dalamnya.


Cara menyimpan ASIP

- Simpan ASI dalam botol yang telah disterilkan terlebih dahulu
- Botol yang paling baik sebetulnya adalah yang terbuat dari gelas/beling,namun jika terpaksa menggunakan botol plastik, pastikanlah bahwa plastiknya cukup kuat (tidak meleleh jika direndam dalam air panas), kalau buat sehari2 sich aku biasanya pakebotol U C1000 yg udah dibersihkan, tp kalau mau keluar kota pake storage bag plastic biar nyimpen n bawanya lebih praktis (tp harganya mahal 1 pack isi 25 harganya 125ribu n ngga bisa reuse). Atau bisa juga pakai botol penyimpanan ASI kalau di bandung bisa beli di Avellino shop bisa order by phone n dikirim nomernya 0838.288.1778
- Jangan pakai botol susu yang berwarna / bergambar, karena ada kemungkinan catnya meleleh jika terkena panas
- Isi botol dengan ASIP untuk sekali pemberian bayi, untuk menghindari ASI terbuang dan memudahkan orang di rumah untuk memberikan ASIP. Jangan mengisi botol terlalu penuh karena ASIP akan mengembang ketika disimpan kedalam Freezer dan botol bisa pecah
- Jangan lupa bubuhkan label setiap kali akan menyimpan botol ASI, dengan mencantumkan tanggal dan jam ASI dipompa/peras
- Simpan ASI di dalam botol yang tertutup rapat (jangan ditutup dengan dot,karena masih ada peluang untuk berinteraksi dengan udara)
- Jika dalam satu hari memompa/memeras ASI beberapa kali, bisa saja menggabungkan hasil pompa/perasan tsb dalam botol yang sama, dengan
catatan bahwa suhu tempat botol disimpan stabil, antara 0 s/d 15 derajat Celcius). Penggabungan hasil simpanan ini bisa dilakukan asalkan jangka waktu pemompaan/pemerasan pertama s/d terakhir tidak lebih dari 24 jam
- Sebelum memasukkan ASIP ke dalam freezer taruh ASIP di lemari es bagian bawah semalaman, baru dipindahkan ke Fereezer. Hal ini dilakukan agar ASI tidak rusak, karena ASI yg langsung dimasukkan ke dalam freezer akan mengalami perubahan suhu drastis yang biasanya mengakibatkan ASI berubah rasa menjadi seperti sabun


Memberikan ASI yang sudah didinginkan

- Untuk pemberian ASI perhatikan tanggal, berikan tanggal yang paling lama terlebih dahulu. Kalau aku setengahnya tanggal lama dan yang setengahnya lagi tanggal yang baru(hari ini) karena sebagai pertimbangan komposisi asi setiap hari berubah sesuai dengan kebutuhan bayi

- Untuk ASI yang disimpan kedalam freezer, sebelum diberikan malamnya botol diturunkan ke lemari es bagian bawah agar ASI mencair terlebih dahulu. Untuk ASI beku yang sudah dicairkan harus diberikan maksimal 24 jam kemudian

- Panaskan ASI dengan cara:
(a) membiarkan botol dialiri air hangat (bukan mendidih) yang keluar dari keran ATAU
(b) merendam botol di dalam baskom / mangkuk yang berisi air hangat (bukan mendidih)

- Jangan sekali-sekali memanaskan botol dengan cara mendidihkannya dalam panci, menggunakan microwave atau alat pemanas lainnya (kecuali yang memang di-design untuk memanaskan botol berisi simpanan ASI)

- Ibu tentunya mengetahui berapa banyak bayi Ibu biasanya sekali meminum ASI. Sesuaikanlah jumlah susu yang dipanaskan dengan kebiasaan tsb. Misalnya dalam satu botol Ibu menyimpan sebanyak 180cc ASI tetapi bayi Ibu biasanya hanya meminum 80, jangan langsung dipanaskan semua. INGAT bahwa susu yang sudah dipanaskan tidak bisa disimpan lagi!

BAGAIMANA SAYA MENGETAHUI APAKAH ASI YANG DISIMPAN
SUDAH BASI?

Sebenarnya jika mengikuti pedoman pemompaan/pemerasan ASI dan
penyimpanan yang baik, ASI tidak akan mungkin basi. Kadang memang setelah disimpan / didinginkan akan terjadi perubahan warna dan rasa, tapi itu tidak menandakan bahwa ASI sudah basi. Asalkan Ibu berada
dalam keadaan bersih ketika memompa/memeras, menyimpan ASI dalam botol yang steril & tertutup rapat, dalam jangka waktu yang dijabarkan seperti di atas dan saat memanaskan juga mengikuti petunjuk, mudah-mudahan ASI terjaga dalam kondisi yang baik.

Dibandingkan susu formula, ASI lebih tahan lama. Pada saat berinteraksidengan udara luar, biasanya yang terjadi bukan pembusukan ASI tetapi lebih merupakan berkurangnya khasiat ASI, terutama zat yang membantu pembentukan daya imun bayi.

sumber :
http://www.mail-archive.com/balita-anda@balita-anda.com//msg134822.html
Teknik Memerah ASI Menggunakan Tangan

Setelah terlena dengan fasilitas mesin pompa ASI di kantor yang kalau dipakai emang lebih cepet, jadinya males memerah menggunakan tangan. Padahal memerah menggunakan tangan lebih bagus karena ada skin to skin contact yang bisa menstimulasi keluarnya ASI. Begitu pindah lokasi kerja yang agak rural area yang ngga ada fasilitas mesin pompa ASI (gimana mau ada mesin pompa ASI secara yg perempuan cuman aku seorang) akhirnya kemampuan tanganku harus diberdayakan lagi. Berikut tteknik memerah menggunakan tangan yang sumbernya dari : tabloid NAKITA

Mulailah mengurut payudara dengan langkah sebagai berikut :

  • Massage
  • Stroke
  • Shake

Massage



Gb. 1






Gb. 2

Pergunakan 2 jari, yaitu telunjuk dan jari tengah. Tangan kanan mengurut payudara kiri dan tangan kiri mengurut payudara kanan (gb. 1)
Bila payudara besar, gunakan keempat jari.
Dengan tekanan ringan, lakukan gerakan melingkar dari dasar payudara dengan gerakan spiral ke arah puting susu (gb. 2)

Stroke












Dengan menggunakan jari-jari tangan, tekan-tekanlah payudara secara lembut. Dari dasar payudara ke arah puting susu dengan garis lurus, kemudian lanjutkan secara bertahap ke seluruh bagian payudara.
Dengan menggunakan sisir yang bergigi lebar, “sisirlah” payudara secara lembut, dari dasar payudara ke arah puting susu.
Dengan ujung jari, lakukan stroke dari dasar paudara ke arah puting susu

Shake










Dengan posisi tubuh condong ke depan, kocok/goyangkan payudara dengan lembut, biarkan daya tarik bumi meningkatkan stimulasi pengeluaran ASI.
Teknik memerah ASI dengan tangan metode message, stroking, shaking yang disbut metode Marmet dikembangkan oleh Chele Marmet, seorang Lactation Consultant yang menjadi Direktur Lactation Institute di California.

MEMERAH DENGAN TANGAN






  1. Letakkan ibu jari di atas kalang payudara dan jari telunjuk serta jari tengahdi bawah sekitar 2,5-3,8 cm di belakang puting susu membentuk huruf C. Anggaplah payudara sebagai jam, maka posisi/arah ibu jari berada pada jam 1, dua jari lain berada di posisi jam 6. Ibu jari dan jari telunjuk serta jari tengah saling berhadapan. Jari-jari diletakkan sedemikian rupa sehingga “gudang” ASI berada di bawahnya,
  2. Tekan lembut ke arah dada tanpa memindahkan posisi jari-jari tadi. Payudara yang besar dianjurkan untuk diangkat lebih dulu. Kemudian ditekan ke arah dada.
  3. Buatlah gerakan menggulung (roll) dengan arah ibu jari dan jari-jari ke depan untuk memerah ASI keluar dari gudang ASI yang terdapat di bawah kalang payudara di belakang puting susu. Jangan menggesekkan ibu jari dan jari-jari pada kulit karena akan menimbulkan rasa sakit atau nyeri.
  4. Ulangi gerakan-gerakan tersebut (1,2,3) sampai aliran ASI berkurang. Kemudian pindahkan lokasi ibu jari ke arah jam 11 dan jari-jari ke arah jam 5, lakukan kembali gerakan memerah seperti tadi.
  5. Lakukan pada kedua payudara secara bergantian. Begitu tampak ASI memancar dari puting, itu berarti gerakan tersebut sudah benar dan berhasil menekan gudang ASI. Jangan lupa untuk meletakkan cangkir bermulut lebar yang sudah disterilkan di bawah payudara yang diperah.

Seluruh prosedur persiapan dan pemerahan dengan tangan membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit, meliputi :
  • Massage, stroke, dan shake.
  • Perah kedua payudara selama 5-7 menit tiap payudara.
  • Massage, stroke, dan shake.
  • Perah kedua payudara selama 3-5 menit tiap payudara.
  • Massage, stroke, dan shake.
  • Perah kedua payudara selama 2-3 menit tiap payudara.

Sebagai catatan, waktu yang dibutuhkan untuk memerah ASI di atas hanyalah patokan saja. Bila pasokan ASI sudah baik/banyak, patokan tersebut dapat diabaikan karena patokan waktu ini bermanfaat bila ASI hanya keluar sedikit atau bahkan belum keluar sama sekali. Yang justru harus diperhatikan adalah aliran ASI. Bila mulai berkurang segera ganti dengan memerah payudara berikutnya.

note : jika dilakukan dengan teknik yang benar, memerah menggunakan tangan akan terbebas dari rasa sakit, dan ASI akan keluar dengan optimal.

Alhamdulillah sampai dengan saat ini Allah masih memberikan kesempatan untuk memberikan ASI ke fatih. Mudah-mudahan bisa dilanjutkan sampai dengan usia dua tahun... Amiin

so...tetep Semangaaaat!!!!!! perjuangan masih panjang.


Monday, April 06, 2009

Memerah ASI

Ini rangkuman tentang dunia per-ASIan, semua yang aku tulis disini berdasarkan pengalaman yang aku alamin sendiri. Rngkumannya dibagi dalam beberapa bab yach, untuk yang sekarang khusus soal memerah ASI

Tahapan persiapan memerah ASI :
  • Cuci bersih kedua tangan dengan benar dan menggunakan sabun.
  • Usahakan relaks dan pilihlah tempat atau ruangan untuk mermerah ASI yang tenang dan nyaman.
  • Kompres payudara dengan air hangat. Gunakan handuk kecil, washlap atau kain lembut lainnya.

Untuk memerah ASI bisa menggunakan 2 cara yaitu dengan pompa atau dengan tangan.


Untuk pompa sendiri ada 2 jenis yaitu pompa manual dan elektric.

Untuk merk breast pump yang banyak direkomendasikan sich yang merknya “medela” soalnya mempunyai daya pompa yang lebih maksimal dibanding merk yang lainnya

Untuk pompa sendiri disarankan mencari yang berbentuk corong(jangan yg berbentuk bola karena ada bagian yang tidak bisa dibersihkan)


Pompa manual : menurut testimony dari temanku yang pernah pakai sich hasilnya lumayan, tapi butuh waktu lebih lama dan tenaga ekstra karena tangan berasa pegel :p, tp masih belum bisa mengeluarkan ASI dengan maksimal. Untuk harganya masih terjangkau sekitar 500-600K














Pompa mini electric : yang pasti lebih cepet dari yang manual plus ngga perlu pegel nggerak2in tangan, tp kalau menurut aku hasilnya masih belum optimal(masih lumayan lama) untuk harganya sekitar 800-900K




















Pompa electric : pertama nyoba di rumah sakit sewaktu fatih masuk rs. Karena billirubin tinggi. Alhamdulillah pas masuk kantor, disediain di kantor hasilnya ok banget cepet plus bisa mengeluarkan asi dengan optimal tp kalau masalah harga ngga akan kejangkau dengan kondisi kantongku katanya sich sekitar 11 Jt















Memerah menggunakan tangan : jika dilakukan dengan teknik yang benar lebih cepat dibandingkan kalau menggunakan pompa electric plus lebih optimal karena kalau menggunakan tangan ada proses untuk massage payudara n skin 2 skin contact yang bisa menstimulasi pengeluaran ASI secara maksimal.


Thursday, April 02, 2009

Asi Ekslusif

6 Bulan ASI eksklusif siapa takut...... meskipun ana adalah seorang pekerja tapi Alhamdulillah dengan izin Allah SWT dan perjuangan akhirnya hari ini lulus juga. Today my lovely fatih udah genap 6 bulan. Bukan hal yang mudah memang untuk mewujudkan hal ini godaan akan selalu muncul baik dari load kerja yang tinggi, musti keluar kantor, malas, bahkan pindah lokasi kerja yang tidak ada fasilitas pompa ASI dan Lemari Es. Next time, ana akan share mengenai serba serbi manajemen laktasi ini. Karena ada titipan untuk bikin summary manajemen laktasi dari teteh meilani yang sekarang lagi hamil 7 bulan n rencananya mau ngikutin jejakku untuk memberikan ASI pada bayinya. Ayo teh semangat2 kita berikan yg terbaik untuk bayi kita...

Sebenernya fatih udah mulai boleh makan hari ini, tapi karena pesenan tepung organiknya belom dateng(padahal dah pesen 1 minggu kemaren :( ) n ana masih masuk kerja makanya pemberian makannya ditunda sampai hari sabtu nanti. Sabar ya sayang, habisna ummi ngga rela kalau yang pertama nyuapin makanan ke mulut imutmu itu org lain

Wednesday, April 01, 2009

Resep Pepes Ikan Bandeng

Wuih... ngga berasa tenyata udah lama buanget ngga update blog (padahal emang sebelumnya udah males update blog :p), apalagi ditambah cuti melahirkan tambah blogging blue aja (baca : males ngeblog). Mudah2an abis ini semangat lagi nulis articlenya karena ada banyak hal yang lg pingin di share.

Ini salah satunya request dari my best friend who called asin, yg ngga tau kena syndrome apa kok jadi pingin belajar masak (padahal sebelumnya ngga sempet ngurus dunia lain selain kampus n kantor) piss sin... tetep lanjutkan semangatmu. Ceritanya nich aku dah terlanjur janji mau share resep pepes ikan bandeng yang bpernah aku bikin bertahun2 lalu (karena sekarang dah ngga pernah bikin karena my hubby ngga suka makan ikan...hiks.... jadinya hasrat suka makan ikanku ngga tersalurkan dg baik).

Nich ya sin resepnya, habis ini berarti utangku lunas loooh...so tidak ada hutang diantara kita

Bahan2 :
- Ikan Bandeng ukuran sedang 3 ekor
- 2 Butir telur
- Daun pisang untuk bungkus
- 6 sdm tepung terigu

Bumbu:
- 8 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 10 cabe merah keriting (bisa ditambahkan or dikurangi sesuai selera)
- 3 Butir kemiri
- 1 sdt ketumbar
- 1 sdt garam
- msg atau kaldu bubuk jika suka

Cara pembuatan:
- Haluskan semua bumbu
- Pukul-pukul ikan bandeng sampai dagingnya hancur
- Setelah dagingnya hancur, belah kulitnya, keluarkan daging, dan pisahkan dari duri tengah dan kulitnya (buang bagian duri dan kulit)
- Campur ikan yang sudah dihancurkan dengan bumbu halus, telur, dan tepung kemudian aduk hingga rata
- Bungkus ikan dengan daun pisang masing2 2-3 sdm untuk 1 bungkus (sesuai selera tergantung keinginan), jangan lupa sematkan lidi di ujung daun
- Setelah semua ikan dibungkun dengan daun kukus selama -/+ 30 menit
- Tiriskan pepes
- Bisa langsung disajikan atau dipanganggang terlebih dahulu

Berdasarkan testimoni dari penghuni kosanku yg dulu resep ini lumayan enak, karena duri ikan bandengnya lunak jadi ngga takut ketelen pas makan.

another tips : pepes ini kalau dipanggang berasa tambah gurih n sedap...

so, selamat mencoba yo sin.... jangan lupa kirim hasilnya ke rumahku